Berikut beberapa Kumpulan Doa Setelah Sholat, antara lain:
Astaghfirullaahal
adzhiim alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi,
min jamii’i muslimiina wal muslimaati wal mu’minina wal mu’minati al
ahya’I min hum wal amwaat (3x)
Allahumma antassalam waminkassalam
wa ilaika ya’udussalam fahayyina rabbanaa bissalam, wa adkhilna jannata
daarassalaam, tabarakta rabbana wa ta aalaita yaa dzaljalaali wal
ikram.
Subhaanallah (33x)
Alhamdulillah (33x)
Allahu Akbar (33x)
A’udzubillahiminasy-syaithaanirrajiim,
Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahi rabbil’alamiin,
hamdasy-syakiriin, hamdan-naa’imiin, hamdayyuwaafini’amahuu wayukaafii’u
maziidah, yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa
azhiimi sulthaanik.
Allahumma shalli wa saliim wa baarik ‘alaa
sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinna Muhammad. Allaahumma
rabbanaa taqabbal minna shalaatanaa, waruku’anaa, wa sujudanaa, wa
qu’udanaa, wa tadharru’anaa, wa takhasyu-syuu’anaa, wa ta’abbudanaa,
watammim taqshiiranna, yaa Allaahu ya rabbal ‘aalamiin.
Allaahumma
innaa nas’aluka salamatan fiddiin, wa ‘aafiyatan fil jasad, wa
ziyaadatan fil ilmi, wabarakatan fil rizqi, wa taubatan qablal maut,
warahmatan ‘indal maut, wa maghfiratan ba’dal maut.
Allaahumma
hawwin ‘alainaa fii sakaratil maut, wa na’uudzubika min syakhatika
wannaar. Allaahummaghfirlanaa dzunuubanaa wa kaffir’annaa, sayyi’atinaa,
wa tawaaffanaa ma’al abraar. Allaahummaghfirlii dzunuubi
wali-waalidayya warhamhumma kamaa rabbayaanii shagiira.
Rabbanaa
dhalamnaa anfusanaa wa inlam taghfirlanaa wa tarhamna lana kuunanna
minal khaasyiriin. Rabbanaa walaa tahmil ‘alainaa isran kamaa hamaltahu
‘alalladziina min qablinaa rabbanaa walaa tahmilnaa maalaa thaaqata
lanaa bihi wa’fu’anaa, waghfirlanaa, anta maulana tansyurna’alal qaumil
kaafiriin.
Rabbanaa laa tuziqh-quluubanaa ba’da idzhadaitanaa
qurrata ‘ayun waj’alnalimuttaqiin imaamaa, rabbanaa arnal haqqa-haqqa
warzuqna tibbaa’ah wa arinal baathila warzuqna tinabah.
Rabbanaa
aatinaa fiddun-yaa hasanah wafil aakhiraati
hasanatawwaqinaa’adzaabannaar. Wa adkhilnal jannata ma’al abraar
yaa’aziizu yaa ghaffararu yaa rabbal ‘alamiin. Wa shallallahu ‘alaa
sayyidinaa Muhammadinwa ‘alaa alihi washahbihi wasallam. Subhana rabbika
rabbil ‘izzati ‘amma yashifuun wa sallamun ‘alal mursaliin
walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, Al Faatihah...
Nah, semoga informasi tentang Doa Setelah Sholat di atas bermanfaat untuk Anda yang sedang menjalankan ibadah sholat. Semoga semua amal kita di terima oleh Allah SWT. Amin..
Internet salah satu media modren, kebiasaan yang baik sesuai syari'at Islam memberikan kita kebahagian yang hakiki, ketika kita salah, bermaksiat dan berdosa maka bersegerah bertaubat dan beristiqfar, Istiqfar, Istiqfar,...
Minggu, 30 September 2012
Do'a setelah sholat
Categories:
artikel,
Renungan
Doa setelah shalat dengan detail sebagai berikut:
Artinya:
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segala syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran Zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, dan keluarganya. Yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat men-sucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Mahadekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan pemohonan, wahai Zat Yang MahaMemenuhi segala kebutuhan (hamba-Nyaj."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahlah kami dalam menghadapi sakratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat dilaksanakan hisab."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari azab kubur."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yang tak terkabul.
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat Islam."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka."''
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segala syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran Zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, dan keluarganya. Yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat men-sucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Mahadekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan pemohonan, wahai Zat Yang MahaMemenuhi segala kebutuhan (hamba-Nyaj."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahlah kami dalam menghadapi sakratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat dilaksanakan hisab."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari azab kubur."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yang tak terkabul.
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat Islam."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang."
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka."''
Dilanjutkan dengan:
Artinya:
"Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Zikir setelah sholat fardu
Dzikir dan Do’a Setelah Shalat Fardhu
Posted on Mei 16, 2011 by mromi
Didalam shahih muslim diriwayatkan
beberapa hadits yang berisi tentang dzikir setelah shalat fardhu. Dzikir
atau bacaan yang biasa dibaca Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam
ialah:
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اَللّهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالإِكْرَامِ
Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali).
Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang
selamat dari kejelekan-kejelekan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan),
Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik
لاَ
إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, اَللّهُمَّ لاَ مَانِعَ
لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا
الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Tidak ada
Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah
segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa
yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang
Engkau tolak dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi
dari siksa-Mu
لاَ
إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ،
لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ
إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ
الْكَافِرُوْنَ
Tidak ada
Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah
segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah, Tidak ada Tuhan selain Allah semata dan kami tidak
beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan,
karunia, dan sanjungan yang baik, Tidak ada Tuhan selain Allah semata,
kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci
سُبْحَانَ اللهِ
33x
Maha Suci Allah 33x
اَلْحَمْدُ ِللهِ
33x
Segala puji bagi Allah 33x
اَللهُ أَكْبَرُ
33x
Allah Maha Besar 33x
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tidak ada
Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah
segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu
Dalam sunan Tirmidzi diriwayatkan juga dzikir sbb:Membaca :
( )قُـلْ هُـوَ اللهُ أَحَـدٌ …..) [ الإِخْـلاصْ ]
( قُـلْ أَعـوذُ بِرَبِّ الفَلَـقِ…..) [ الفَلَـقْ ]
( قُـلْ أَعـوذُ بِرَبِّ النّـاسِ…..) الـنّاس
(Dibaca 3x setelah shalat shubuh dan maghrib dan sekali-sekali setelah shalat lainnya)
اٰيَةُ الْكُرْسِي
Ayat kursi (QS: Al Baqarah ayat 255)
لاَ
إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ يُحْيِـي وَيُمِـيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang
tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan
milik-Nyalah segala pujian yang menghidupkan dan mematikan serta Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Dibaca 10 kali setelah shalat shubuh dan maghrib )Dalam sunan ibnu majah
اللّهُـمَّ إِنِّـي أَسْأَلُـكَ عِلْمـاً نافِعـاً وَرِزْقـاً طَيِّـباً ، وَعَمَـلاً مُتَقَـبَّلاً .
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.(Dibaca Setelah shalat shubuh)
Dalam buku-buku Tuntunan Sholat, Dzikir sehabis shalat fardhu biasa disusun sbb:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Astaghfirullooh 3x
Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali).
Atau
أَسْتَغْفِرُ اللهِ الْعَظِيْمِ اَلَّذِى لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
x3
Astaghfirulloohal ‘azhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilayhi
Aku meminta ampunan kepada Allah yang
maha agung, Dzat yang tiada tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya) 3x
لاَ
إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ يُحْيِـي وَيُمِـيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
x10 ( setelah subuh & maghrib),x3 setelah shalat lainnya
Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syay in qodiirun
Tidak ada
Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah
segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu
اَللّهُمَّ
أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ
فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ
السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Alloohumma antassalaamu wa minkassalaamu
wailayka ya’uudussalaamu fahayyinaa robbanaa bissalaami wa ad hilnal
jannata daarossalaami tabaa rokta robbanaa yaa dzal jalaali wal ikroomi
Ya Allah,
Engkaulah keselamatan, dan dari-Mu lah segala keselamatan, dan kepada-Mu
lah kembalinya segala keselamatan, hiduplanlah kami dengan keselamatan,
dan masukkanlah kami ke surge tempat keselamatan, Maha Suci Engkau
wahai Tuhanku dan Maha Luhur, wahai Dzat yang Luhur lagi Mulia
Dilanjutkan membaca surat berikut:
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ….[ اَلْفاَتِحَةُ ]
قُـلْ هُـوَ اللهُ أَحَـدٌ ….. [ الإِخْـلاصْ ]
قُـلْ أَعـوذُ بِرَبِّ الفَلَـقِ….. [ الفَلَـقْ ]
قُـلْ أَعـوذُ بِرَبِّ النّـاسِ…..[ الـنّاس ]
اَللهُ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ….. [ اٰيَةُ الْكُرْسِي ]
سُبْحَانَ اللهِ
x33
Sub haanallohi
Maha Suci Allah 33x
اَلْحَمْدُ ِللهِ
33x
Alhamdu lillahi
Segala puji bagi Allah 33x
اَللهُ أَكْبَرُ
33x
Alloohu akbar
Allah Maha Besar 33x
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syay in qodiirun
Tidak ada
Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah
segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu
Boleh dilanjutkan dengan do’a-do’a yang lain.Mohon maaf atas segala kekhilafan
Petunjuk Transliterasi
أ (a) ب (b) ت (t) ث (ts) ج (j) ح ( h ) خ (kh) د (d) ذ (dz) ر (r) ز (z)
س (s) ش (sy) ص (sh) ض (dh) ط (th) ظ (zh) ع ( ‘ ) غ (gh) ف (f) ق (q)
ك (k) ل ( l ) م (m) ن (n) و (w) ﻫ (h) ء ( ’ ) ي (y)Aa = a panjang
Uu = u panjang
Ii = I panjang
Oo = o panjang
Baca juga Dalil Hadits Shahih Muslim tentang dzikir setelah shalat
Rabu, 26 September 2012
Do'a Qunut Shubuh & Witir
أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ,
ALLHUMMAHDINI FIIMAN HADAIT
Ya Alloh tunjukkanlah aku bersama orang yang Engkau beri petunjuk
وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ,
WA'AAFINII FIIMAN 'AAFAIT
selamatkanlah aku bersama mereka yang telah Enkau beri keselamatan
وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ,
WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT
pelihara-lah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara
وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ,
WA BAARIKLLII FIIMAA A'THOIT
berikanlah keberkahan pada sesuatu yang Engkau berikan padaku
وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ,
WAQINII SYARROMAA QODLOIT
Dan jagalah aku dari kejahatan apa saja yang telah Engkau tetapkan
فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ,
FAINNAKA TAQDHI WALA YUQDLO 'ALAIK
karena sesungguhnya Engkaulah yang menghukumi dan tidak dihukumi
وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ,
WAINNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT
dan sesunguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau tolong
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَTABAAROKTA ROBBANAA WATA'ALAITmaka Maha Agunglah Engkau dan Maha luhurlah Engkau
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ
WA SHOLLALLOHU 'ALAN NABI
dan semoga Alloh tetap mencurahkan keselamatan dan kesejahteraan pada Nabi Muhammad
رواه أبو داود والنسائى
(HR An-Nasa’i dan Abu Dawud)
Kamis, 13 September 2012
Puisi Ibu '' Do'amu Ibu ''
Sebuah puisi Ibu dengan judul Do'amu Ibu puisi terbaru dari saya
untuk Anda yang mungkin sedang mencari puisi dengan tema puisi Ibu.
Dengan maraknya karya puisi dari temen-temen , ini saya mencoba
meramaikan khasanah perpuisian Indonesia, dan ini bisa menambah semarak
seni sastra dinegeri kita tercinta. Nah, semoga bermanfaat dan selamat
membaca puisi Do'amu Ibu.
DO'AMU IBU
DO'AMU IBU
Ibu...!
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa
Ibu...!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu
Ibu...!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu
Ibu...!
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar !
Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat... menjaga hati
Itu saja...cari dan mesti kau beri
By: Wong alasan
TERIMA-KASIH..IBU
IBU...rambutmu kini sudah mulai memutih
Kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu tak lagi terang
Jalanmu kini sudah mulai goyang
Namun..apa yang terlihat
Semua itu tak pernah engkau rasakan
Semua itu tak pernah engkau pedulikan
Aku paham, semua itu demi anakmu
Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
Sepanjang waktu engkau berhitung
Berapa laba kau dapat hari ini
Tuk membayar semua letihmu
Engkau tak lagi dapat membedakan
Mana siang, mana malam
Semangat mengalahkan gemetar kakimu
Dan segala rasa lelahmu
Ini semua...untuk siapa?
Hanya untuk anakmu
Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
Mencapai setumpuk asa
IBU...sampai kapanpun,
Anakmu tak kan pernah lupa
Atas semua jasa, do'a dan derita
Keringat yang engkau cucurkan
IBU...engkau sudah terlalu besar, berkorban
Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
Dunia dan akherat...
IBU...
Anakmu kan selalu merindumu
Do'a di setiap hembus nafas ini
Terima kasih...IBU, untuk semua ikhlasmu
Selasa, 11 September 2012
Gaya Hidup Islami Dan Gaya Hidup Jahili
Gaya Hidup Islami
Dan Gaya Hidup Jahili
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ
وَرَسُوْلِكَ، اَلنَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،:
Bapak-bapak Orang-orangtua kami Saudara-saudara Hadirin
jamaah Jum’at rahimakumullah
Ada dua hal yang
umumnya dicari oleh manusia dalam hidup ini. Yang pertama ialah kebaikan (al-khair),
dan yang kedua ialah kebahagiaan (as-sa’adah). Hanya saja masing-masing
orang mempunyai pandangan yang berbeda ketika memahami hakikat keduanya.
Perbedaan inilah yang mendasari munculnya bermacam ragam gaya hidup manusia.
Dalam pandangan Islam gaya hidup
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu: 1) gaya hidup Islami,
dan 2) gaya hidup jahili.
Gaya hidup Islami mempunyai
landasan yang mutlak dan kuat, yaitu Tauhid. Inilah gaya hidup orang yang
beriman. Adapun gaya hidup jahili, landasannya bersifat relatif dan rapuh,
yaitu syirik. Inilah gaya hidup orang kafir.
Setiap Muslim sudah menjadi
keharusan baginya untuk memilih gaya hidup Islami dalam menjalani hidup dan
kehidupan-nya. Hal ini sejalan dengan firman Allah berikut ini:
Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah
yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf: 108).
Berdasarkan ayat tersebut jelaslah bahwa bergaya hidup Islami hukumnya
wajib atas setiap Muslim, dan gaya hidup jahili adalah haram baginya. Hanya
saja dalam kenyataannya justru membuat kita sangat prihatin, sebab justru gaya
hidup jahili (yang diharamkan) itulah yang melingkupi sebagian besar umat
Islam. Fenomena ini persis seperti yang pernah disinyalir oleh Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam . Beliau bersabda:
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِيْ
بِأَخْذِ الْقُرُوْنِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ. فَقِيْلَ:
يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَفَارِسَ وَالرُّوْمِ. فَقَالَ: وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ
أُولَـئِكَ. (رواه البخاري
عن أبي هريرة، صحيح).
“Tidak akan terjadi kiamat sebelum
umatku mengikuti jejak umat beberapa abad sebelumnya, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta”. Ada orang yang
bertanya, “Ya Rasulullah, mengikuti orang Persia dan Romawi(maksudnya budaya
Barat)?” Jawab Beliau, “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah, shahih).
لَتَتَّبِعَنَّ
سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ
دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوْهُمْ. قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ،
اَلْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى. قَالَ: فَمَنْ. (رواه البخاري عن أبي سعيد الخدري،
صحيح).
“Sesungguhnya kamu akan mengikuti jejak orang-orang
yang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan
kalau mereka masuk ke lubang biawak pun, niscaya kamu mengikuti mereka”. Kami
bertanya,”Ya Rasulullah,Apakah orang Yahudi dan Nasrani yang engkau maksud?”
Jawab Nabi, “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. Al-Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri, shahih).
Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah.
Hadits tersebut menggambarkan suatu zaman dimana sebagian besar umat Islam
telah kehilangan kepribadian Islamnya karena jiwa mereka telah terisi oleh
jenis kepribadian yang lain. Mereka kehilangan gaya hidup yang hakiki karena
telah mengadopsi gaya hidup jenis lain. Kiranya tak ada kehilangan yang patut
ditangisi selain dari kehilangan kepribadian dan gaya hidup Islami. Sebab
apalah artinya mengaku sebagai orang Islam kalau gaya hidup tak lagi Islami
malah persis seperti orang kafir? Inilah bencana kepribadian yang paling besar.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Salam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ
بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ. (رواه أبو داود وأحمد عن ابن عباس).
“Barangsiapa menyerupai suatu
kaum, maka ia termasuk golongan mereka” (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dari Ibnu Abbas Radhiallaahu
anhu hasan).
Menurut hadits tersebut orang yang gaya hidupnya menyerupai umat yang lain (tasyabbuh)
hakikatnya telah menjadi seperti mereka. Lalu dalam hal apakah tasyabbuh
itu?
Al-Munawi berkata: “Menyerupai
suatu kaum artinya secara lahir berpakaian seperti pakaian mereka,
berlaku/ berbuat mengikuti gaya mereka baik dalam berpakaian, kebiasaan dan
adat istiadat mereka”.
Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah
Satu di antara berbagai bentuk tasyabbuh yang sudah membudaya dan
mengakar di masyarakat kita adalah pakaian Muslimah. Mungkin kita boleh
bersenang hati bila melihat berbagai mode busana Muslimah telah mulai bersaing
dengan mode-mode busana jahiliyah. Hanya saja masih sering kita menjumpai
busana Muslimah yang tidak memenuhi standar seperti yang dikehendaki syari’at.
Busana-busana itu masih mengadopsi mode ekspose aurat sebagai ciri pakaian
jahiliyah. Adapun yang lebih memprihatinkan lagi adalah busana wanita kita pada
umumnya, yang mayoritas beragama Islam ini, nyaris tak kita jumpai mode pakaian
umum tersebut yang tidak mengekspose aurat. Kalau tidak mempertontonkan aurat
karena terbuka, maka ekspose itu dengan menunjukkan pakaian yang serba ketat.
Berjilbab tapi serba ketat. Belum lagi kejahilan ini secara otomatis dilengkapi
dengan tingkah laku yang -kata mereka- selaras dengan mode pakaian itu. Na’udzubillahi
min dzalik.
Hadirin, marilah kita takut pada
ancaman akhirat dalam masalah ini. Tentu kita tidak ingin ada dari keluarga
kita yang disiksa di Neraka. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam pernah
bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ
أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا؛ قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ
يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ
مَائِلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا، وَإِنَّ رِيْحَهَا لَتُوْجَدُ مِنْ
مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا. (رواه مسلم عن أبي هريرة، صحيح).
“Dua golongan ahli Neraka yang aku belum melihat
mereka (di masaku ini) yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi,
mereka memukuli diri mereka sendiri dengan cambuk itu. (Yang kedua ialah) kaum
wanita yang berpakaian (tapi kenyataan-nya) telanjang (karena mengekspose
aurat), jalannya berlenggak-lenggok (berpenampilan menggoda), kepala mereka
seolah-olah punuk unta yang bergoyang. Mereka itu tak akan masuk surga bahkan
tak mendapatkan aromanya, padahal aroma surga itu tercium dari jarak sedemikian
jauh”. (HR. Muslim, dari Abu Hurairah ,
shahih).
Jika tasyabbuh dari aspek busana wanita saja sudah sangat
memporak-porandakan kepribadian umat, maka tidak ada alasan bagi kita untuk
tinggal diam. Sebab di luar sana sudah nyaris seluruh aspek kehidupan umat
bertasyabbuh kepada orang-orang kafir yang jelas-jelas bergaya hidup jahili.
Bagaimana dengan musik dan
lagu-lagu, yang berkaitan dengan hiburan? Allah swt menjelaskan dalam QS.
Lukman: 6-7
6. dan di antara manusia (ada)
orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan
(manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan. Dan menjadikan jalan Allah itu
olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
7. dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat
Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri, seolah-olah dia belum
mendengarnya, seakan- akan ada sumbatan di kedua telinganya; Maka berilah kabar
gembira dia dengan azab yang pedih.
Ayat
tersebut berisi larangan: larangan menyayikan lagu-lagu yang tidak berguna,
lagu-lagu yang isinya jauh dari aturan-aturan Islam, lagu-lagu yang di dalamnya
terdapat ungkapan-ungkapan yang tidak sopan; menyesatkan manusia dari jalan
yang benar.
Apabila
seseorang baik ia Muslim atau yang lainnya yang sudah mengetahui larangan ini,
tetapi tetap juga dilakukan maka Allah memberikan kabar gembira kepadanya
dengan azab yang menghinakan, dengan azab yang pedih.
24. tidakkah kamu perhatikan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang
baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
25. pohon itu memberikan buahnya
pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan
itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
26. dan perumpamaan kalimat yang
buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari
permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
27. Allah meneguhkan (iman)
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia
dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa
yang Dia kehendaki.
Sebagai penutup khutbah ini kami mengajak untuk memperhatikan, merenungi dan mentaati
firman Allah :
“Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang
keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim: 6).
بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
.
Langganan:
Postingan (Atom)